Sabtu, 12 Februari 2011

"KUMPULAN PUISI" Behn Tolang, S.Pd

Berkas ini adalah kumpulan "Puisi" sejak tahun 2004 sampai dengan saat ini.... Penyusunan di  sini tidak teratur dan sesuai menurut tanggal pembuatannya. Mohon maaf untuk semuanya, bila ada yang menyinggung perasaan Anda. Selamat menikmati aku.... jangan lagi sepahku dibuang!!!
Bukankah kita harus mengatakan yang benar  walaupun pahit terasa????

I N I  A K U

Akulah sehelai cerita
Pasir-pasir berserakan
Pada gugur bunga
yang terakhir
Dalam sebaris catatan kecil mungil
Alor, 31 Januari 2005

CERITA LEMBAYUNG

Kutatap mega nan merah padam
Tampak jauh di ufuk barat
Kegelapan pun mengincari malam
Sementara aku semakin hanyut dalam pekat

Biru hatiku lalu perih
Seiring derasnya hujan yang membelai
Merinding alam dalam sepi
Menanti pagi datang menjelang cerah

Ilusi buyer jadikan hampa
Bisu tak ada nada canda
Katakpun bernyanyi menghibur hati
Langkah dinda tak dapat kutapaki

Embun pagi basahi dedaunan
Sepoi pun giurkan hati
Hati pilu berseri juga
Oh adinda....
Ternyata itu semua
Hanya sebaris hayalan
Dibalik cerita lembayung
Alor, 12 Agustus 2004


SMUK ST. YOSEPH

Berdiri megah di depan gereja tua
Enggan untuk beranjak pergi
Rapuh dinding atap dan langitmu
Namun mampu dan siap menerima siapa saja
Anda tidak peduli terik jua panas
Disitulah almamaterku SMUSEPH
Untuk mendidik manusia
Supaya patut pada Tuhan dan berbakti pada negara dan keluarga

Tidakkah engkau murka
Oleh tangan-tangan jahil
Lewat coretan misteri di dinding
Akankah semua ini berakhir
Namun belum kutemuukan jawabannya
Guna merubah yang telah rusak
Alor, 27 Maret 2004


ANGKA KEMUNAFIKAN

Meja panjang itu
Berisi penuh surat penting
Angka dalam surat itu
Dibolak-balik dan dibanting

Inilah angka kemunafikan

Susunannya sesuka hati
Tak peduli yang rendah hati
Angka itu semakin meninggi
Hingga zaman menjadi tua dan mati
Alor, 2009


N U R A N I

Ada bisikan dalam hati
Yang paling dalam

"Tuhan....Kembalikan hati nurani padaku!!"

itu sudah cukup
Alor, 17 Juni 2005

DASI YANG TERPUTUS

Seorang presiden berdasi
Seorang politikus berdasi
Seorang pengantin berdasi
Seorang pelayan berdasi
Seorang aku berdasi
Dasiku setengah terputus
Dan aku hanya tersenyum
Memandang dasiku yang setengah terputus
Alor, 15 Agustus 2006



DI BAWAH TEMARAM REMBULAN

Di bawah temaran rembulan purnama
Dua sejoli yang masih muda belia
Dilanda asmara bertuba
Dalam mendekap cintanya

Akankah mereka mampu bertahan di sana
Akankah cinta mereka abadi selamanya
Ataukah saat badai mereka kan mendua
Akh....Biarlah mereka bercinta

Malam yang semakin meraba
Memasuki aroma dingin yang menyiksa
Malam tak hiraukan mereka
Mereka hanya bercinta

Dibawah temaram rembulan  purnama
Alor, 08 Agustus 2006


A S B A K

Filter
Kretek
Puntung
Masuk semua-muanya
Alor, 2005




SEBATANGKARA YANG TERBUANG

Kau yang dulu kusayang
Kini tak pernah kubayang
Walau malam merentang panjang
Hatiku tak mungkin bisa tenang

Sayang
Aku takkan sanggup berjuang
Pada jalan yang kau larang
Sungguh aku ingin pulang
Pada fajar esok yang menyingsing
Tuk gapai asa yang terbuang
Dan rembulan malam akan girang-gemirang
Atas jantung yang tergantung di dinding
Bersama malam yang berdendang
Melagukan itu senandung

Aku hanya sebatangkara yang terbuang
Bintangku pun tak cemerlang
Alor, 15 Agustus 2006


M A N U S I A

Makluk hidup yang selalu gelisah
Makluk hidup yang selalu bermasalah
Makluk hidup yang selalu mencari...mencari dan terus mencari
Hidup dan cintanya.
Alor, 03 Juni 2005



KEMARAU TELAH TIADA

Kidung-gemidung di musim dingin
Bergema memecahkan cakrawala
Melayangkan dedaunan kemarau
Memberikan kesejukan pada semesta
Mengambil keindahan di musim semi
Menyuguhkan aroma teratai biru
Sisakan sesak yang kemarin
Kemarau telah tiada
Kemarau kini terbalut sepi
Kemarau telah tiada
Kupang, 11 Pebruari 2007



JADILAH KULI TINTA
untuk angkatanku

Wahai angkatanku
Kita tak perlu bersenjata M-16
Atau sekadar bambu runcing
Sebab itu masa telah berlalu
Sekarang....
Kita harus bersenjata tinta
Hanya setitik tinta
Jadilah pejuang bertinta
Jadilah pangeran bertinta
Yang membela ladang tinta dan kata benda
Serta taman imajinasi juga kata kerja

Wahai angkatanku
Ajakku hanya satu
Jadilah kuli tinta
Tuk isi lembaran tanah yang kosong
Yang telah direbut dengan keringat...darah...dan air mata
Serta bambu runcing
Selamat mencintai tinta
Dan jadilah dirimu
Abdi tinta yang setia!!
Kupang, 16 Juli 2005


K E P U A S A N

Kepuasan selalu dicari dan terus dicari
Sampai-sampai mencuri
Namun kepuasan tidak pernah ditemukan
Sebab kepuasan hanya ada dalam keabadian
Kupang, 04 Nopember 2005


KERINGAT ATAS HARAPAN

Dibalik setiap pikulan
Ada satu dua tiga harapan

Ini hidup kita
Punya satu dua tiga cerita

Keringat basahi cinta
Lalu bercampur air mata

Aku masih punya satu dua tiga kisah
  Tentang pikulan
    Tentang keringat
      Tentang air mata
        Tentang harapan
          Lalu tentang mimpi
            Yang masih tercecer
Kupang, 18 Nopember 2005


DALAM ANGAN

Desiran angin terasa sejuk
Ombak berkejaran silih berganti
Tatap aku buang jauh di kaki langit yang retak
Dimanakah aku harus berlari???

Putihnya pasir berserakan
Kicau camar merdu terasa di telinga
Sementara jiwa mudaku bergelora
Banyak pilihan menggema
Pada barisan cinta yang beriringan

Dalam angan
Aku harus mencari cinta suci
   Diantara desiran angin
   Diantara ombak yang berkejaran
   Diantara Putihnya pasir yang berserakan
   Diantara kicau camar
   Diantara barisan cinta suci
Yang beriringan
Alor, 16 September 2004



R O M A N T I S

Aku mengukir kata
Demi gengsi
Gengsi gaya gadungan
Hingga aku muak dan mules mengukir
Dan gengsi aku lebur
Semua itu demi cinta
Aku mengukir cinta
Dalam cerita
Romantis katanya
Kupang, 19 Nopember 2005

P E R U B A H A N

Antrian panjang berkilo-kilo meter jauhnya
Bukan antrian di depan gapura surga
Atau antrian untuk pengampunan sepuluh dosa besar
Namun ini antrian karena langkanya stok BBM

Aku hanya antri sambil memeluk botol kecil satu liter
Karena aku kaum kecil sedangkan kamu kaum besar
Bahkan untuk dapat BBM saja aku nyaris jadi tumbal BMW

Inikah yang namanya perubahan????
Nona jadi nyona besar lantaran perusakan anu....
Germo jadi penatua lantaran insyaf. Sungguh insyaf
Inikah perubahan yang diperjuangkan dulu
Namun kenapa aku kehabisan BBM juga krisis nurani

Kalau harga BBM masih mengejar matahari
Aku pasti akan naikkan tarif diriku.... Itu rahasia perusahaan
Wajarkan penyesuaian terhadap harga BBM
Itukah yang dinamakan
Nuraniku menolak Nur Ainiku

Aku sudah terlanjur insyaf...sungguh insyaf!!!
Kupang, 18 Nopember 2005


SELINGKUH TIPIS

Tiga jiwa
Namun satu hati satu cinta satu rasa
Dalam jiwa
Tua
Muda
Semuanya
Kupang, 2009


C L E A R

Di atas rambut hitam lagi kritingku
Bercinta busa sejuta bisu
Aku sendiri turut dalam asmaramu
Menjadi korban dalam amukmu
Aku masih terdiam menyepi
Sebab kali ini
Aku terkurung dalam busamu yang nyeri
Kupang, 29 Nopember 2005


SAHABAT ATAU KEKASIH

Kau ada
Ada bersamaku
Ada di sampingku
Ada di hatiku
Tapi siapakah kau???

Kau wanita
Kau pecinta
Kau bukan bayangan
Tapi siapakah kau???

Kau yang selalu tak dimengerti
Antara angan dan kenyataan
Antara ada dan tiada
Antara sahabat dan kekasih
Tapi.... Siapakah kau???

Yang selalu hadir
Di setiap helai hayal
Disetiap detak asa
Disetiap tetes mimpi malam
Disetiap kepingan cinta???
Kupang, Medio September 2004


SAHABAT BANTAL

Sahabat
Itu prahara di telagamu yang senyap
Mengapa belum sirna dari kesunyian
Sementara kejora enggan bercerita tentang kita
Sahabat
Kutuk itu prahara
Di atas bantal jadikan damai di telagamu yang sepi
Lalu kita lanjutkan langkah mungil dulu yang tersendat kaku
Ke pelataran nirwana nun teduh
Kupang, 29 Nopember 2005


K E A B A D I A N

Saat musim menjempit kukmu
Aku sudah dalam keabadian
Kekal!!!
Kupang, 29 Nopember 2005


MUDAH-MUDAHAN

1 + 1 = ....?
Mudah-mudahan
        = 2
atau
lebih dari dua
Alor, 04 April 2004


MARI KITA KIBAR PANJI JURDIL GANTI PANJI KEMUNAFIKAN
untuk kita renungkan

Mari kita kibar panji JURDIL ganti panji KEMUNAFIKAN
Dari gedung pencakar langit sampai pada gubuk bambu
Dari lembaga negeri sampai swasta
Dari presiden sampai rakyat jelata
Dari pesawat terbang sampai perahu dayung
Dari yang berdasi sampai yang berkaleng kecil
Dari yang sempurna sampai yang super tuna
Dari wanita mahalan sampai wanita murahan
Dari ibu kota sampai ibu desa
Dari yang makan roti  keju sampai yang makan kangkung singkong
Dari penabu drum sampai penabu gendang
Dari mata hati sampai mata kaki
Dari surga surga sampai bumi juga neraka
Dari ladang emas sampai ladang padi
Dari udara sampai darat jua  laut
Dari kehidupan sampai kematian
Dari kamu sampai aku
Mari kita kibar panji JURDIL ganti panji KEMUNAFIKAN
Bagi kamu dan aku
Indonesia jaya
Indonesia kembali tersenyum
Kupang, 28 Nopember 2005




BATUK DAN PILEK

Semua diam
Cuma hidung dan mulutku
Aku malu jadinya

Sebab semua diam
Tapi semua mendengar
Semua melirik
Semua jijik dan mengejek
Semua mengutuk
Diriku
Yang tak kunjung diam.
Alor, 01 dan 02 Juli 2005


G U N D A H

Dalam diam
Dalam bisu
Dalam sepi
Dalam sunyi

Aku diam
Aku bisu
Aku sepi
Aku sunyi

Dalam aku....???
Dial
Bisu
Sepi
Sunyi
Pada  kegundahan hati ini
Alor, 16 Juni 2005


K E A N G K U H A N

Seekor mujair
Melompat keluar akuarium
Ia berputar-putar
Di sekitar akuarium
Air yang beriak ketika ia melompat keluar
Ia melompat bersama keangkuhan
Kupang, 22 Nopember 2005


W A R N A  PELANG B E R C E C E R A N

Usai hujan sore itu
Kulihat pelangi bersandar di bukit batu
Merah kuning hijau
Itu warna yang kutahu

Pelangi itu tersenyum sipu kepadaku
Saat aku mengagumi kemolekan tubuh itu
Aku hampir tak percaya
Pelangi itu jatuh dan berceceran di atas batu

Segera kuudekati pelangi itu
Namun ia segera berlari dari atas batu
Kini aku harus beriba sendu
Seraya menunggu tiba sang waktu

Aku berpikir tuk segera berlalu
Tapi rasa ini semakin tak mementu
Aku masih saja tertegun lugu dan ragu
Pada warna pelangi yang berceceran di atas batu
Alor, 15 Agustus 2006



S A J A K K U

Dalam diamku
Kucoba tuk torehkan hasrat
Dalam kata indah penuh fantasi
Lalu berlalu begitu saja

Tahu tak pernah kutahu
Akan apa yang kumau
Dan aku tak mau tahu
Tentang apa yang tahu

Aku hanya menggores
Tak banyak kata
Hanya satu dua kata
Yang sama dengan kamusmu

Sementara itu aku tetap bertahan
Pada jemari berpena
Pada jemari berpena
Tanpa banyak kata.
Alor, 10 Januari 2005


O P T I M I S

Tak ada simsalabim
Untuk sebuah kesuksesan
Kita harus optimis
Untuk menggapainya
Kupang, 08 September 2005



TELAGA SUNYI

DI telaga itu yang lembab lalu basah
Sebulan yang lalu
Kucoba cebur badan yang payah
Hingga kenangan itu pun berlalu

Telaga yang sunyi berbusa
Bersama rerumputan yang semakin tua
Dan badar berbisa yang tertuba
Turut bisikkan belasungkawa

Sementara telaga itu masih sunyi
Dan biduk di tambat batu bersibak
Namun aku tersenyum dengan hati becek
Sebab biduk itu tertusuk onak
Lalu tenggelam di lubuk
Sampai bubu dan tengkalak mencekik
Lalu melahap dengan congkak
Di dalam telaga yang sunyi

Kini telaga itu jadi nostalgia
Yang terukir rapi di hati pigura
Kupang, 08 September 2005



I B U N D A

Tak ada wanita yang paling
        Baik
        Cantik
        Sopan
        Bijak
        Pandai
        Jujur
        Rajin
        Setia
        Terampil
        Arif
        Sempurna
Seperti ibundaku tersayang
Kupang, 08 September 2005



R U P I A H

Semua beres
Semua sukses
Semua optimis
Aemua karena rupiah
Semua karena rupiah
Kupang, 08 September 2005


SELAMAT  PAGI INDONESIA

Aku ucapkan selamat pagi Indonesia
        Saat Tuhan mengetuk pintu hati kita
        Saat presiden tinggalkan mimpi malamnya
        Saat wakil rakyat menggosok giginya
        Saat gubernur menyisir rambutnya
        Saat pengusaha berdoa dengan tergesa-gesa
        Saat buruh menyeka keringat di dahinya
        Saat pelajar dan mahasiswa mengantongi pena
        Saat pendeta obral kata-kata mutiara
        Saat nelayan melaut di samudera raya
        Saat camar menyanyi di surau tua
        Saat melati tebarkan keharumannya
        Saat cita dan cinta mengambang di jiwa
Dan aku akan terus ucapkan selamat pagi Indonesia
Atau kita akan jadi manusia Indonesia
Yang hilang adat-istiadat dan budaya bangsa kita.
Kupang, 02 Desember 2005



H I J A U   D A U N

Dalam kelembutanmu
Kutemukan jiwaku yang layu
Embun menetes basahi kalbu
Tapi apatah daya badan dibius kaku

Musim segera berlari
Dan angin malam pun pergi
Sementara kita masih menepi
Merenda hari hingga petang ke mari

Dunia memang selalu begitu
Ego menjadi nomor satu
Hati nurani turut bersekutu
Tawa dan tangis jadi padu


Akh....hijau daun muda
Di manakah kini kau berada
Inikah yang namanya alam bercanda dalam balada
Atau sudah layukah hijau daun mudamu di sana


Tapi biarlah ini terjadi
Agar manusia tahu membalas budi
Hujau daun muda tiada lagi ini pagi
Hanya mentari yang pandai membakar hati
Alor, 12 Januari 2011




SEANDAINYA SAJA
Tuhan....Mana cinta untukku???

Jemari ini menari
Mentari terus berlari
Sementara aku masih di sini
Sembari merangkul hati seorang diri


Akh ilmuwan ternama
Kaukah yang melambai di sana
Menanti hati tuk segera tiba
Mengundang rasa mengharap bersama


Tapi semua tak jadi apalah
Asamu layu tak ada berkah
Susut sepi tapi lalu melangkah
Tak ada yang abadi selain Allah


Kini kita bukan apa-apa
Meniti hati dan hari penuh tanda tanya
Indah itu punya~Nya di nirwana
Seandainya saja Ia bagikan secuil untuk kita berdua
Alor, 12 Januari 2011






DOA SEORANG PELAJAR


Pada kebisingan dunia kita
Kucoba memberi diri pada sepi yang meraja
Merajut tali kasih dalam doa
Dalam ruang yang berbisa


Akhirnya kujumpa Engkau jua
Menyapa Engkau yang tiada bertara
Segenggam asa biasa
Melambung tak kunjung tiba


Pandanglah aku dan dia
Yang kini berseragam cita
Lewat lembaran usang dan sebatang pena
Coretan hati yang mengoyak luka


Kami pelajar berpasrah pada~Mu Esa
Hanya cita milik kami yang tersisa
Pada~Mu jua
Pada~Mu jua
Pada~Mu jua
Kami kembali berdoa
Kupang, 28 Nopember 2006




AKU DAN KAWANKU
untuk sahabat JoKer


Semua kami
Pada satu dayung satu sampan
Pagi sampai malam kami saling berbagi
Sama rasa pahit manis asam sampai asin


Aku dan kawanku
Hanya punya satu asa
Antara badai samudera nan biru
Hampir terhempas namun tetap setia


Takkan pudar asa itu meski badai semakin menjadi
Sampai nanti menepi di sana
Sebab toga sudah siap sedia menanti di pantai
Tubuh dan jiwa aku dan kawanku jua
Kupang, 22 Juni 2005




S U R A T A N


Garis nasibku
             hidupku
                  cintaku
          semuanya
Sudah suratan
Kupang, 20 Juni 2005





W E L E N G A P A
untuk pemuka adat desa Helangdohi


O....Alapo Laha Tala O
Mo gahing ke'ra
Anang kwae anang klake
Ga ke kain bo


Beta kwine hola
Roing nuhu wutung tuka onong
Molong kaing murok kaing
Molong kaing bener kaing


Alo bokol taung matang
Alo matang nihu' bokol matang nihu'
We beta rai kumpul nihu' kali
Nape wiki nape ohang bisara kawing nika


Molong kaing murok kaing
Molong kaing bener kaing
Taka bo ke


Kwae hireng bai hireng
Dakang pui' behing bote tiba gajong
Mene' go kaku' na lolong na wurang
Na lolong na makeng


Mapa' ning Tuang Ala Mo Alapo Mo
Mapa' ning kwine mapa ning hola
Puna'mu denga na kdire' kwager na kdire'
Denga na kdire' hagar na kdire'


Kaing bo rang rale weki gute weki
Reka weki renung weki
Ke nang puhung ihik nai
Ro pekang ro betang ro bak ro marak


Tuo' menjadi rua, rua menjadi telo
Rang plewang Mi narang, batal Mi narang
Biti' Mi narang, nami' Mi narang
Narang peing wauk peing
Narang uling wauk uling


Uli uli masing masing
Uli uli daha daha
Bana 2007




A K U   R A G U


Tuhan....!!
Kupinta pada~Mu
Tunjukkan siapa bidadari itu padaku
Mungkinkah....??
Kau....????
Atau....!!
Aku ragu!!
30 Nopember 2006


B U N G A

Ada akar
     Daun
     Batang
     Kuncup
     Mekar
     Hidup
Lalu mati
25 Maret 2005


HARGA DIRI TURUN DRASTIS

Harga BBM naik
Harga sembako naik
Harga ini harga itu ikut naik
Harga semuanya menjulang tinggi
Hanya harga diriku yang turun drastis
Nyaris gratis
03 Januari 2006


HAMPA TANPA CINTA


Ulasan kosong
Cinta hampa
Ulasan bohong
Tanpa cinta


Antara kita....Dia?
Ada setitik cinta
Tak ada lebih
Hanya setitik saja


Ulasan kosong
     Ulasan bohong
          Sebab cinta hampa
               Tanpa cinta
20 Mei 2005




JANJI ADALAH HARGA DIRI


Janji bukan suatu keharusan
Janji juga bukanlah utang
Namun janji adalah harga diri
Harga yang diombang ambing diri
Sejauh janji itu terapung di alam nyata
Itulah janji dan harga diri
03 Januari 2006




DI BAWAH MATAHARI


Di bawah matahari
Gadis beranak tujuh peot berlari
Hampir jatuh rubuh lalu runtuh
Entah....!!


Gadis beranak tujuh semakin lemas
Tak berdaya tak kuasa
Sebab matahari panas semakin panas
Dan gadis beranak tujuh semakin beriba-iba


Gadis beranak tujuh yang tak berdaya
Di bawah matahari
Di sana di ujung jalan raya
Gadis beranak tujuh berhenti
Tuk menghitung hari
yang tersisa
Di kalender usang pak tani
03 Juni 2005




I S A - k u


Menatap~Nya
Menyejukkan kalbu
Mendengar~Nya
Menyegarkan batin
Mencintai~Nya
Memiliki segalahnya.
21 Mei 2005




SEPOTONG HATI DI SUDUT KAMAR


Sepotong hati di sudut kamar
Tersenyum pada langit yang hampir retak
Lalu membelai mimpi malam yang tersisa
Pada bangun kita yang kesiangan bolong


Sepotong hati di sudut kamar
Menatap hampa pada ketiadaan
Menampar wajah hayal dalam sunyi
Menembus relung hati yang nyaris koyak


Sepotong hati di sudut kamar
Tidur dalam belaian tangis bayang pijar
Berderai lalu terhempas pada zaman sombong
Dan digilas sang waktu yang menggigil


Sepotong hati di sudut kamar
Tertancap duri mawar yang berbisa
Hadirkan darah pada luka yang menganga


Sepotong hati di sudut kamar
Gadis desa, gadis kota gadis laris manis
Selalu tersenyum sedih lalu berujar lirih
"Aku temukan sepotong hati yang hancur berkeping
di sudut kamar miliknya!!".
29 Mei 2005


SIAPAKAH AKU


Siapakah aku???
Sehingga punya Tuhan penyayang
Ayah dan Ibu bijak
Presiden jujur
Pendeta teladan
Pacar cantik
Simpanan seksi
Keluarga pengertian
Prestasi baik
Pribadi????
Siapakah aku....????
Tolong jawab tanyaku
Siapakah aku....????
"Tuhan....Pandanglah aku dengan sinar cinta~Mu!!"
02 Juni 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar